Budaya Jawa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Wayang kulit dilihat pada sisi bayangannya.
Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya di
Jawa Tengah,
DIY dan
Jawa Timur.
Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya
Banyumasan, budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa
mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan
sehari hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan.
Budaya Jawa selain terdapat di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur terdapat
juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu di
Jakarta,
Sumatera dan
Suriname.
Bahkan budaya Jawa termasuk salah satu budaya di Indonesia yang paling
banyak diminati di luar negeri. Beberapa budaya Jawa yang diminati di
luar negeri adalah
Wayang Kulit,
Keris,
Batik dan
Gamelan. Di
Malaysia dan
Filipina dikenal istilah keris karena pengaruh
Majapahit.
[1]
LSM Kampung Halaman dari Yogyakarta yang menggunakan wayang remaja
adalah LSM Asia pertama yang menerima penghargaan seni dari AS tahun
2011.
[2] [3] Gamelan Jawa menjadi pelajaran wajib di AS, Singapura dan Selandia Baru.
[4] [5] Gamelan Jawa rutin digelar di AS-Eropa atas permintaan warga AS-Eropa.
[6] Sastra Jawa
Negarakretagama menjadi satu satunya karya sastra Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Memori Dunia.
[7] Menurut Guru Besar Arkeologi
Asia Tenggara National University of Singapore John N. Miksic jangkauan kekuasaan Majapahit meliputi
Sumatera dan
Singapura bahkan
Thailand yang dibuktikan dengan pengaruh kebudayaan, corak bangunan, candi, patung dan seni.
[8] Budaya Jawa termasuk unik karena membagi tingkat
bahasa Jawa
menjadi beberapa tingkat yaitu Ngoko, Madya Krama. Ada yang berpendapat
budaya Jawa identik feodal dan sinkretik. Pendapat itu kurang tepat
karena budaya feodal ada di semua negara termasuk
Eropa.
Budaya Jawa menghargai semua agama dan pluralitas sehingga dinilai
sinkretik oleh budaya tertentu yang hanya mengakui satu agama tertentu
dan sektarian.